Pasca terungkapnya tarian erotis menjurus striptis di Cafe & Music Lounge Bell Air, tak menyurutkan beberapa pengusaha hiburan di Kota Bandung untuk tetap menyajikan hiburan esek-esek. Modusnya berbagai macam antara lain karaoke dan spa.
Ada pula tarian striptis, penarinya adalah para dayang-dayang tempat karaoke alias pemandu lagu (PL). Para PL ini disediakan Sang Mamih di lokasi karaoke. Sang Mamih akan membawa para PL ke kamar tamu. Para PL yang kebanyakan wanita muda dan berpakaian seksi itu, berjejer di hadapan para tamu untuk dipilih. Untuk menemani tamu-tamu, tiap dayang dibayar Rp 70.000 per jamnya.
Selain karaoke esek-esek, di Kota Bandung kini mulai bertebaran pusat-pusat kebugaran yaitu spa khusus lelaki. Meski mempromosikan sebagai tempat pijat, spa, dan sauna, tapi praktiknya hampir sama dengan prostitusi.
Beberapa tempat spa plus-plus itu tersebar di berbagai lokasi di Kota Bandung. Di spa-spa itu, hanya melayani tamu lelaki. Para pemijatnya yang disebut terapis, selalu berpakaian seragam yang minim. Untuk mendapat layanan "istimewa", biasanya tamu ditawari paket Body Message (BM). Harganya bervariasi. Tapi untuk yang spesial, disediakan ruangan khusus berdinding tembok, kamar mandi dalam, televisi, dan pintu. Kamarnya terpisah.
Maraknya praktik-praktik esek-esek berkedok hiburan dan kebugaran tersebut, seperti dibiarkan saja berjalan tanpa ada pengawasan dari pemerintah setempat ataupun kepolisian. "Biasanya mereka (pemda dan pihak keamanan -red.) pura-pura gak tau. Tapi mereka pandai sekali beralibi bahwa baru atau belum dapat laporan masyarakat. Kan sebenarnya mereka sudah punya protap dalam rangka pengawasan tempat-tempat seperti itu. Dan mereka suka 'nglongok' tanpa diminta
Temukan info lebih lengkap seputar tempat karaoke esek esek
0 Response to "Tempat Esek - Esek Di Bandung Begitu Bebas Dan Terbuka"
Posting Komentar