3 Jenis Model Pernikahan Yang Ada Di Indonesia

Ada 3 model pernikahan berdasarkan gaya menyelesaikan konflik, tiga model tersebut adalah:

1. Model pertama disebut "validating", pasangan yang "validating" adalah pasangan yang saling mengukuhkan, saling menguatkan satu sama lain.

Dalam proses menyelesaikan konflik sekurang-kurangnya ada 3 tahapan:

*Tahap pengukuhan, mereka akan duduk bersama, memberikan kesempatan untuk pasangannya mengeluarkan unek-uneknya dan mereka akan saling mendengarkan.

*Tahap pembujukan, masing-masing mencoba meyakinkan lawan bicaranya akan kebenaran pendapatnya.

*Tahap kompromi, masing-masing mencoba untuk mengalah atau menemukan titik temu atau jalan keluar dari masalah mereka.

Yang mereka lakukan secara konkret adalah:

* Mereka berupaya memelihara komunikasi.

* Mereka berupaya untuk saling terbuka.

* Mereka berusaha mesra.

* Berupaya membagi waktunya dengan pasangan, mengerjakan aktivitas atau hobbynya secara bersama-sama.

Kelemahan model ini adalah:Suami-istri cenderung mengorbankan minat pribadinya demi kebersamaan dengan pasangannya.

2. Model kedua adalah "volatile" berarti tidak stabil mudah naik turun. Pasangannya ini kalau marah, marah tapi kalau mesra luar biasa mesranya.

Ciri pasangan dalam kategori ini adalah:

* Sering terjadi pertengkaran

* Tidak saling mendengarkan ketika pasangannya mengutarakan unek-uneknya.

Ada beberapa tindakan konkret yang tampak nyata dalam model ini yaitu:

* Sangat menekankan kejujuran dan keterbukaan.

* Mereka sarat dengan kemarahan, namun juga penuh dengan kemesraan.

Kelemahannya adalah kalau marah mereka langsung bicara apa yang mereka rasakan dan akan menjatuhkan pasangannya, kalau tidak hati-hati akhirnya melewati batas, mereka akan saling menghancurkan dengan kata-kata yang mereka lontarkan.

3. Model ketiga disebut "avoidant" yaitu pasangan nikah yang cenderung menghindarkan diri dari pertengkaran.

Cirinya adalah:

*Menekankan falsafah setuju artinya untuk menghindari pertengkaran, mereka cenderung menyetujui meskipun mereka tidak setuju.

*Berupaya mengakui perbedaan, tapi tidak berupaya meyakinkan pasangan akan kebenaran pendapatnya.

Tindakan konkret yang dilakukan pasangan ini adalah:

*Yang pertama, saling menghindarkan.

*Yang kedua mereka akan menekankan pada apa yang disukai bukan pada apa yang tidak disukai.

Kelemahan model ini adalah masalah tidak diselesaikan dan itu akan mengganggu terus, tapi segi positifnya pasangan ini tidak saling menyakiti.

Sumber - telaga.org

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Jenis Model Pernikahan Yang Ada Di Indonesia"