Jaket Garut Tembus Pasar Luar Negeri



Produk jaket motor bahan kulit sapi dan domba di Garut merupakan salah-satu komoditas unggulan dari para perajin penyamakan kulit setempat yang selama ini dikenal dengan sebutan jaket kulit Garut.
"Terwujudnya sentra industri tersebut sangat didukung oleh ketersediaan bahan baku dan lokasi strategis di lingkungan komunitas penyamakan kulit di Kampung Sukaregang, Garut," ujar Kepala Disperindag Koperasi dan UKM setempat, H R Ruchiat, Minggu (24/5).
Kini di daerahnya terdapat 417 unit usaha formal dan nonformal perajin pakaian jadi berbahan baku kulit yang menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja. Seiring dengan meningkatnya permintaan dari luar daerah Kabupaten Garut (pasaran lokal ataupun nasional), rata-rata produktivitas setiap tahun sekitar 50.000 potong mulus, sedangkan jaket kulit sambung sekitar 200.000 potong.
Permintaan antara lain dari Bandung dan Jakarta serta beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera.
Produk-produk jaket motor itu sudah merambah ke pasar internasional, seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Jepang. "Volume ekspor produk ini ke Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Australia belum lama ini mencapai 9.488 potong senilai 448.464 dollar AS atau mengalami peningkatan dibandingkan kegiatan ekspor sebelumnya sebanyak 5.100 potong senilai 258.651,0 dollar AS," kata Ruchiat.
Kendala yang dihadapi para perajin jaket motor adalah proses produksi belum sepenuhnya ditunjang dengan teknologi pengolahan untuk percepatan proses produksi dan lemahnya pengendalian kualitas terhadap komoditas barang yang dihasilkan.
Hal tersebut memengaruhi kinerja citra komoditas yang sudah terbentuk. Jika hambatan ini tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan para perajin jaket motor bahan kulit Garut kalah bersaing dengan perajin kulit dari daerah lain yang ironisnya justru mengolah bahan baku kulit tersamak dari Garut.


http://www.kompas.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jaket Garut Tembus Pasar Luar Negeri"