Melihat Bisnis Kerajinan Bordir

Kerajinan bordir merupakan salah satu sektor usaha unggulan yang dapat menopang peningkatan taraf hidup masyarakat di Indonesia. Kerajinan bordir juga terbukti mampu menembus pasar ekspor. Salah satunya pengusaha yang berhasil dalam usaha kerajinan bordir adalah ibu Mutia.

Usaha ini dilakoni bu Mutia, pemilik Mutia Bordir sejak tahun 1987. Awalnya dia mendapat bantuan 1 buah mesin jahit dari P2WIK yang sekarang awam orang dikenal dengan dinas deperindag.
“Saya selalu ingat mbak, dulu saya dibilangin bapaknya (pihak P2WIK) untuk jadi pengusaha,” ungkapnya serambi tertawa. Namun usahanya sekarang telah berkembang. Dari hanya mempunyai 1 buah mesin jahit, sekarang menjandi lebih dari 10 buah mesin jahit, dengan beberapa karyawan (Plotter Designjet).

Punya Keunggulan Tersendiri
Dalam ruangan berukuran sekitar 2 x 5 m inilah usaha Mutia Bordir dibuat. Mutia Bordir lebih mengkhususkan dibidang garmen (Bordir Komputer). Produk yang dihasilkan berupa baju-baju dengan bordir yang khas. Konsumen akan dapat langsung melihat keunikan motif bordir yang menempel pada baju-baju yang dihasilkan dari Mutia Bordir. Motif dan Design Collection yang klasik hampir seperti motif batik tulis menjadi keunggulan Mutia Bordir untuk bersaing dengan kompetitor yang lain.

Mutia Bordir memang belum lama beralih ke motif klasik ini, namun demi memenuhi keinginan pasar yang terus berkembang pilihan untuk menemukan satu inovasi yang baru harus terus berkembang.
“Inovasi untuk desain itu harus selalu berjalan bahkan berlari mbak,” ungkap ibu dengan perawakan mungil ini.

Bahan baku pokok untuk usahanya ini dibelinya dari satu pabrik di Medari Sleman sedangkan bahan kombinasi hanya dibelinya dipasar terdekat.
Produk dari Mutia Bordir sangatlah terjangkau, rata rata berkisar antara 80ribu rupiah. Saat ini bu Mutia mengakui sedang kekurangan sumber daya manusia yang terampil, namun usahanya tetap berjalan seperti biasanya.

bisnisukm.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Melihat Bisnis Kerajinan Bordir"