Perihal Etika Busana Menghadiri Resepsi Pernikahan



Saat menghadiri pesta resepsi pernikahan memang perlu berpakaian rapih dan tentunya yang terbaik karena itu adalah bagian dari etika menghormati yang punya hajat jadi tidak boleh berpakaian sembarang saja, berikut ada beberapa panduan penting ini untuk mengetahui apa saja yang sebaiknya tidak dipakai saat menghadiri pernikahan:

1. Gaun berwarna hitam
Meskipun little black dress bisa menjadi solusi praktis saat menghadiri acara formal atau semiformal, sebenarnya tidak dianjurkan bagi Anda untuk mengenakan gaun berwarna hitam. Di beberapa negara, seperti halnya di Indonesia, warna hitam adalah warna kedukaan, yang umumnya dipakai ketika melayat. Bila memungkinkan, lebih baik pilih gaun yang berwarna lebih cerah.

2. Baju berpotongan terlalu minim
Anda setuju, dong, kalau yang pantas jadi pusat perhatian di pesta itu adalah pengantinnya, bukan paha mulus Anda? Tidak masalah jika Anda mau sedikit menonjolkan lengan yang kencang atau leher yang ramping. Tetapi, jika setengah bagian paha atau dada Anda terbuka, perhatian para tamu jelas akan lebih tertuju ke sana, bukan lagi ke sang pengantin yang sudah dirias secara sempurna. Lebih baik pilih hari lain untuk memperlihatkan aset Anda.

3. Gaun panjang berwarna putih
Jangan heran kalau Anda dikira pengantinnya kalau datang memakai gaun seperti ini. Sebab, warna putih adalah warna klasik untuk gaun pengantin wanita. Jika Anda memang punya koleksi gaun putih yang potongannya jelas berbeda dengan desain baju pengantin kebanyakan, silakan dipakai. Tapi, lihat-lihat juga. Kalau ternyata Anda tahu sang pengantin wanita akan muncul dengan gaun pengantin putih panjang dengan gaya yang simpel, lebih baik Anda pakai baju berwarna lain saja. Kecuali, misalnya, resepsi pernikahan tersebut memberi dress code pakaian putih.

4. Baju resmi kantoran
Anda datang ke resepsi untuk merayakan kebahagiaan pasangan pengantin baru, bukan untuk rapat dengan klien. Karenanya, singkirkan dulu baju kantor Anda dan kenakan gaun yang cantik untuk pergi ke sana. Ini juga berlaku untuk celana panjang dan jaket semi kasual yang Anda pikir tidak akan dianggap orang sebagai baju ke kantor. Jika memang sudah habis akal mencari baju, lebih baik Anda pakai gaun berbahan batik.

5. Aksesori berlebihan
Topi seperti Putri Beatrice jelas tidak mungkin Anda pakai ke resepsi mana pun di negeri ini (kecuali Anda nekat). Di samping itu, lupakan juga aksesori seperti tiara yang hanya membuat Anda dianggap sebagai "bride wanna-be", juga memakai syal panjang sebagai pengikat kepala. Jika Anda memang ingin menghias rambut, cukup pakai jepit kecil yang tidak terlalu menyolok. Itu saja sudah bagus dilihat, kok!

6. Gaya baju yang sudah ketinggalan zaman
Lupakan rok balon atau celana cutbrai yang sudah tidak zaman lagi. Hindari juga memanfaatkan momen bahagia pasangan pengantin ini dengan memperlihatkan fashion statement Anda melalui busana yang bergaya tidak lazim. Ada waktu khusus untuk melakukan hal itu, tapi yang jelas bukan di pesta pernikahan.

7. Pakai jeans dan kaus
Kalau memang Anda sedang tidak punya baju atau tidak mood mencari baju yang bagus untuk datang ke pesta pernikahan, lebih baik Anda di rumah saja daripada harus muncul di sana dengan baju yang bahkan tidak lebih oke dibandingkan petugas kateringnya. Meskipun sudah ditulis di undangan kalau dress code pestanya adalah kasual, tetap saja ini tidak boleh diterjemahkan sebagai "jeans dan kaus". Jangan juga datang mengenakan sandal, semahal apa pun harganya.

Demikian panduannya tentang pakaian yang seharusnya tidak di pakai ke resepsi pernikahan semoga menambah pengatahuan anda, temukan info menarik tentang model baju batik wanita

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perihal Etika Busana Menghadiri Resepsi Pernikahan"