Batik Madura Yang Kini Menggoda Dunia Luar

Sebagai sebuah karya seni, baju batik Madura juga banyak diminati orang, baik dari Indonesia sendiri atau dari manca negara. Mereka membelinya untuk dibuat pakaian adat atau disimpan sebagai koleksi barang kerajinan.Meski wilayahnya tidak terlalu luas, namun batik Madura juga mempunyai beragam jenis. Bahkan setiap daerah punya motif sendiri. Ada batik Tanjung Bumi, batik Pamekasan, batik Sumenep dan seterusnya. Karena bagi masyarakat Madura batik bukan sekedar kain bermotif saja. Batik adalah bagian dari budaya Madura.

Motif dan Warna Batik Madura

Selain suka menggunakan warnya yang terang, corak batik Madura juga punya jenis yang terbilang cukup banyak jumlahnya. Ada pucuk tumbak, belah ketupat, rajut dan lain-lain. Selain itu ada pula corak yang menggambarkan kekayaan flora dan fauna yang hidup di sana.Pencampuran warna batik Madura sering terlihat kasar karena suka saling bertabrakan. Namun justru di sinilah letak daya tariknya. Orang sering menyebutnya barabin untuk pengombinasian warna yang norak namun terlihat sangat unik ini.

Menurut kabar, banyak orang dari Cina dan Jepang datang ke Madura untuk memborong batik yang dianggap sebagai keajaiban karya seni. Motif yang paling disukai adalah binatang dan tumbuhan.Bahkan dalam suatu pameran batik di Jakarta belum lama ini, dalam dua hari saja seorang penjual batik Madura langsung kehabisan barang. Padahal dia sudah menyiapkan stok barang dua kali lipat. Dan kebanyakan pembelinya adalah orang Jepang dan Cina juga. Sedang lainnya berasal dari negara-negara Eropa dan Timur Tengah.

Seperti daerah lain, batik Madura juga menggunakan cara tradisional dalam pengerjaannya. Sedangkan jangka waktu yang diperlukan tergantung dari tingkat kerumitan motif dan corak. Semakin rumit motif tentu akan membutuhkan waktu yang lebih lama pula.

Sumber - anneahira.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Batik Madura Yang Kini Menggoda Dunia Luar"