Seperti tahun – tahun sebelumnya, beberapa Yayasan Penyalur Pembantu Rumah Tangga pasti akan banjir permintaan.Namun tingginya angka permintaan terhadap jasa pembantu rumah tangga, tidak dapat dipenuhi karena berkurangnya persediaan jumlah orang yang mau bekerja sebagai pembantu rumah tangga, kata salah seorang pengelola yayasan penyuplai PRT, Edi
"Kalau sekarang jumlah permintaan dari konsumen banyak tetapi orang yang mau kerja jadi pembantu nggak ada," katanya.Menurut dia, dalam sepekan terakhir ini saja, dia hanya dapat menyediakan tiga orang yang siap untuk menjadi PRT.
Padahal permintaan konsumen terhadap jasa PRT setiap harinya bisa mencapai 25 orang lebih.Dikatakannya, bertambahnya biro-biro penyalur tenaga kerja Indonesia (TKI) atau tenaga kerja wanita (TKW) ke luar negeri menjadi penyebab jumlah orang yang berminat jadi PRT berkurang.Untuk menggunakan jasa PRT yang berasal dari yayasan Edi, konsumen dikenakan tarif Rp400 ribu.
Dengan rincian Rp200 ribu untuk yayasan, Rp200 ribu lagi untuk koordinator yang mencari PRT di daerah asalnya.Dana yang masuk untuk yayasan digunakan untuk garansi bagi konsumen selama dua bulan.Hal itu dilakukan, karena selama ini banyak terjadi kasus PRT yang tidak betah ditempat kerjanya lalu pergi dari rumah majikannya.Jika hal tersebut terjadi, maka pihak yayasan siap mengembalikan sebagian dana, yaitu RP200 ribuKebanyakan warga yang berminat menjadi PRT berasal dari kawasan Cilacap, Banyumas, Garut, Cianjur Selatan dan Cililin.Untuk kualitas kerja, PRT dari daerah Cilacap, Banyumas lebih baik daripada dari kawasan Cianjur Selatan, Garut dan Cililin, katanya.
Sumber antarajawabarat.com
Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
0 Response to "Yayasan PRT Laku Keras Menjelang Hari Raya"
Posting Komentar