Dalam tiga hari berpameran Triono merasa respon masyarakat, khususnya buyer asing sangat bangus. Hal ini terbukti dari hampir sebagian besar kerajinan tembaga yang dipamerkan laku terjual. "Mereka umumnya membeli untuk sample, sedang untuk pembelian partai besar seperti buyer Singapura , Malaysia dan Timur Tengah, masih akan nego kerja sama lebih lanjut. Tapi yang jelas respon dari kalangan pebisnis bagus sekali," kata Triono dengan wajah sumringah.
Memang, tambahnya, kerajinan tembaga agak berbeda dengan kerajinan jenis lain. Kerajinan boleh dibilang agak eksklusif, selain produknya bernilai seni tinggi juga karena harganya yang relatif mahal. Karenanya umumnya para pembeli domestic biasanya dari kalangan tertentu saja. Tapi bagi buyer asing harga memang tidak menjadi masalah. Pembeli dari Amerika bisanya menyukai produk seperti bathtub (bak mandi), washtafel atau washbowl (tempat cuci tangan). Sedang pembeli dari Maroko umumnya suka produk lampu hias khas Maroko juga produk yang minimalis. Pembeli Eropa juga suka produk yang minimalis.
Hanya saja umumnya pembeli Eropa menyukai warna dof atau terkesan lama. Kesukaan mereka memang beda dengan pembeli Asia yang menyukai warna asli tembaga yang cerah. Selain itu, tekstur juga mempengaruhi ketertarikan mereka. "Lihat ini, teksturnya merupakan tempaan tangan. Kalau yang mengerti, pasti tahu kalau produk-produk ini semuanya hasil karya tangan bukan mesin," tambah bapak tiga anak ini. Buatan tangan atau tempaan tangan memang merupakan salah satu unggulan dari produk-produk yang disajikan Triono. Tidak menggunakan mesin atau cetakan, maka tak heran itu mempengaruhi harga jual produk. "Ini kerajinan tembaga hand made," tegasnya.
http://www.matabumi.com/
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
0 Response to "Jangan Remehkan Kerajinan Tembaga Warisan Mataram"
Posting Komentar