Misteri Ledakan di Duren Sawit


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan tak ada sampah antariksa yang jatuh di Jakarta pada Kamis 29 April sore kemarin. Jika betul sesuatu yang menimpa rumah Sudarmodjo di Duren Sawit adalah benda antariksa, maka kemungkinannya adalah meteorit cek gambar di karir klasika.

"Memang itu harus dilihat dulu. Di lantai 1 masih ada reruntuhan yang belum dibongkar, harus ditemukan benda, kalau itu betul meteorit ada bendanya," ujar profesor Lapan di bidang astronomi sekaligus Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lapan Thomas Djamaluddin.

Hal itu disampaikan Thomas ketika dihubungi
detikcom, Jumat (30/4/2010). Thomas menegaskan, tak ada sampah antariksa seperti satelit atau roket yang jatuh di sekitar Jakarta kemarin sore.coba deh anda berkunjung di karir klasika

"Sudah saya periksa kemarin tidak ada benda jatuh sampah antariksa yang melintas atau analisis lintasannya mendekat di sekitar Jakarta pada 29 April sore kemarin sekitar pukul 16.00 WIB saat dilaporkan adanya kejadian itu," ungkapnya.

Ledakan di Jl Delima VI Gang 2, Duren Sawit, Jakarta Timur hingga Jumat pagi ini masih misterius. Sumber ledakan yang diduga tabung gas belum terbukti, pasalnya 2 tabung gas yang ditemukan di rumah milik Sudarmodjo (70) yang paling parah tingkat kerusakannya, utuh.

Berdasar pantauan detikcom di lokasi, lantai dua rumah korban ledakan misterius itu, Sudarmodjo sudah ambrol akibat ledakan. Bagian atap rumah yang terbongkar terlihat jelas dari lobang di lantai dua, dari lobang itu pula perabotan berjatuhan ke lantai satu.

Lobang juga terlihat menganga di tembok bagian kiri dan kanan yang membatasi rumah Sudarmodjo dengan Sunarti dan Marjuki. Diameter lobang cukup lebar, yakni sekitar 1 meter.

Meski bagian interior hancur berantakan, bagian eksteriornya tampak tidak terlalu terpengaruh. Tembok depan rumah Sudarmodjo yang berwarna putih sama sekali tidak mengalami kerusakan.


Detiknews.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Misteri Ledakan di Duren Sawit"