Tren Perkembangan Baju Gamis

Gamis, busana muslim klasik, kini semakin modis. Tidak hanya dari segi cutting dan detail, juga permainan aksen lain membuatnya tampil multigaya.

Pada masa awal busana muslim merasuk ke dunia mode Indonesia,
baju gamis merupakan varian pertama yang diperkenalkan pada masyarakat. Sebenarnya, busana berpotongan lurus hingga mata kaki ini merupakan busana androgyny, yang berarti bisa dikenakan pria maupun wanita. Namun, dalam perkembangannya, gamis justru lebih dekat sebagai busana para muslimah.

Sementara, kaum adam lebih memilih padanan kemeja koko dan celana panjang atau kaftan yang dipadu bersama celana maupun sarung. Di negara asalnya, Arab, gamis lebih dikenal dengan sebutan thobe. Uniknya, di Arab, jenis busana ini justru bersifat unisex, yang berarti dapat dikenakan pria dan wanita. Sekarang banyak berkembang
gamis terbaru.
Bentuknya yang bersiluet longgar, panjang hingga ke mata kaki, dan berlengan panjang ini memang "ramah" bagi siapa pun yang ingin menggunakannya. Bentukan model gamis yang menyerupai longdress memang terkesan feminin. Sayangnya, pada era 1970-an, saat busana muslim mulai diadaptasi masyarakat Indonesia, gamis hadir begitu sederhana. Hanya berupa busana terusan panjang yang tampil dalam one tone color. Namun, seiring berjalannya waktu, kesederhanaan gamis muslim memudar. Kini, gamis bahkan berpenampilan glamor dan banyak digunakan sebagai "seragam" saat pesta.

Para desainer pun setuju dengan sifat
gamis yang adaptif dan mudah dibentuk. Sifat itu terlihat dari perkembangan busana muslim setiap tahunnya. Meskipun digempur berbagai bentukan dan garis rancangan baru, gamis muslim tetap bertahan. Malah perlahan berubah bentuk, menyerap berbagai unsur, dan menjelma menjadi busana modern bagi para muslimah urban. "Dari struktur rancangan, saya tidak melakukan banyak perubahan. Masih tetap menghadirkan gamis, tunik, abaya, dan modifikasi gaun," kata Tuti Adib, saat pergelaran tunggal Bilqis.

Menurut dia, yang mengalami banyak perubahan adalah unsur penyerta gamis itu sendiri. Detail dan aksen berbeda akan menghadirkan kesan yang sama sekali lain pada busana dengan rancangan sederhana. Garis rancangan awal Tuti boleh jadi berbentuk gamis sederhana, tapi penggunaan aksen ruffless, pleats, frills, kerut, dan draperi tidak bisa dimungkiri akan memberi kesan cantik.

Hannie Hananto misalnya. Untuk koleksi
model gamis terbarunya pada tahun 2008, Hannie memberikan garis desain gamis yang simpel tapi tetap mewah. Alih-alih menggunakan mote dan payet, Hannie memakai aksen lipit dan detail garis geometris. Untuk menambah kesan glamor, Hannie menggunakan warna emas dan bahan mengkilap.

"Garis-garis itu melambangkan kecepatan. Sementara itu, bentukan geometris menyimbolkan gaya hidup baru yang mapan, modern, tapi tidak terjebak kesan futuristis," papar Hannie.

Mewah juga menjadi pilihan Ida Royani untuk ragam gamisnya. Namun, desainer yang dulu berprofesi sebagai artis ini lebih memilih warna hitam yang ditaburi kilau payet. Sementara dari potongannya, Ida lebih memilih cutting ala Arab, dengan garis "A" dan volume. Sebagai detail, Ida menambahkan aksesori berupa ikat pinggang rantai atau kalung mutiara.

Evolusi
baju gamis tidak berhenti sampai di situ. Jenis busana yang memiliki bahasa Latin camisia ini pun ternyata mengadaptasi gaya romantis dari gaun para bangsawan masa lalu. Itu terlihat dari bentuk yang lebih bervolume dan gaya lembut yang dihasilkan dari gabungan warna pastel dengan material melayang.

www.tokomuslimah.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Baju Gamis - Gamis Muslim - Gamis Abaya - Model Gamis - Gamis Terbaru - Gamis hanya di Baju Gamis Muslim:Jual Baju Gamis Abaya & Model Baju Gamis Terbaru pada 88db.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tren Perkembangan Baju Gamis"