Masalah di Label Rekaman

Sebetulnya agak miris melihat perkembangan “industri” musik tanah air, dimana banyak musisi artis star yang bermunculan dengan musikalitas yang mumpuni namun harus rela “menjinak” untuk mengikuti apa yang diminta produser star artis atau label artis management (karena sebetulnya pasar menginginkan music yang variatif). Apa yang dikatakan permintaan pasar sebetulnya cuman permintaan dari produser atau pihak label.

Dan bicara tentang label, label-label tanah air [FYI] tengah melancarkan strategi terkejam dalam sejarah industri musik di tanah air yaitu dengan cara membuka divisi management artis di label rekaman.
Mungkin terdengar biasa saja, makanya perlu dicatat bahwa ini hanya opini pribadi.
Kenapa kejam? Karena star management bukanlah bahagian tugas dari label, melainkan kerjanya manajer band star indo. Ini merupakan praktek ekspansi bisnis management artis dimana artis indo dikuasai oleh label dalam segi star management sekaligus.

Saya secara pribadi tidak setuju dengan berdirinya management indo artis dalam sebuah label rekaman management star. Saya melihat bahwa label rekaman artis management tidak memiliki kompetensi dalam urusan management star dan ditakutkan pada akhirnya malah merusak tatanan industry music yang seharusnya merupakan kesinambungan antara 4 pihak terkait yaitu artis cantik, management indo, label, dan pasar).

Yang saya tahu, label star indo itu kerja utamanya adalah merekam dan memasarkan namanya aja perusahaan rekaman. Ngapain coba mereka buka divisi manajemen artis indo ? dalam merekam dan memasarkan aja masih gelagapan ini ditambah divisi yang sebetulnya sifatnya setara dengan si label itu sendiri. Indo Artis tuh dah punya manajer indo cantik sendiri.

Dari sana aja bisa terlihat bakaln ada yang namanya conflict of interest antara manajer artis cantik dengan manajemen label artis star. Manajer star artis bakal kebingungan antara memilih kepentingan indo artis atau kepentingan label indo star. Secara gitu loh, manajer lama bakalan dicaplok oleh manajemen dari label yg pada akhirnya ia cumin jadi sub-ordinat dari manajemen baru (makanya sekarang banyak kasus antara manajer sama artis indo cantik). Kasarnya juga, alih-alih bekerja untuk artis, nantinya dia malah bekerja buat label.

Kasihan artisnya, coy. Ini eksploitasi namanya. Ini cuman akal-akalan label supaya mereka ga bangkrut akibat pembajakan yang gila-gilaan di negeri tercinta kita ini. Dan bukannya bekerja sama memberantas pembanjakan, mereka malah sibuk menyelematkan pantatnya masing-masing dengan tambah mengeksploitasi artis.

Kasihan indo starnya. Seperti proyek-proyek lainnya di Indonesia, data statistic penjualan album di Indonesia itu manipulative. Royalty juga ga seberapa (lebih murah dari harga labu siem boss).
Dengan adanya manajemen ini, maka si artis ga bebas menentukan masa depan mereka, soale terikat sama label rekaman. Manajemen lama dari artis juga bakal tumpul peran + control terhadap artis mereka karena tabrakan sama kepentingan label, Semua fungsi kontrol dan decision making artis akan terpusat kepada label sebagai investor. Ujung-ujung nya bias putus hubungan kerja tuh.

Kita juga bias melihat sekarang hilangnya idealism artistic dan estetik di kalangan artis (yang baru-baru) dalam proses kreatif dan pengarangan lagu soalnya mereka hanya akan diperbolehkan untuk menciptakan musik-musik yang tengah disukai oleh pasar yang tidak cerdas. Sukur-sukur kalau produsernya cerdas tapi kan tau sendiri. Ujung-ujungnya Indonesia bakalan dibanjiri band-band yang mirip tidak hanya dari music tapi gaya panggung dan penampakan.

http://pramoedia.multiply.com/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Management Artis ~ Star Management ~ Artis Indo ~ Management Indo ~ Artis Cantik ~ Management Star ~ Artis Star ~ Artis Management ~ Star Artis ~ Star Indo ~ Indo Artis ~ Indo Cantik ~ Indo Star dan Management Artis-Star Management:Artis Indo-Management Indo&Artis Cantik Jakarta di 88db.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Masalah di Label Rekaman"