Produk kerajinan tangan bambu berupa peralatan rumah tangga seperti tambir dan kalo dari Bantul telah menembus sejumlah supermarket besar di Jakarta . Sebagian lainnya dipesan pada tingkat regional, seperti Solo, Purwodadi, Grobogan, dan Kroya.
Selain tambir dan kalo sebagai produk andalan, perajin kerajinan tangan bambu juga memproduksi jenis lainnya, seperti irik, kursi, tempat tisu, cething (tempat nasi), kotak serbaguna, nampan, besek, krakat dimsum, piring bulat, tudung saji, dan besek.
Suryanto, salah seorang perajin kerajinan tangan bambu di Wukirsari, Imogiri, Bantul, mengatakan, produksi kerajinan tangan bambu sangat tergantung pada pesanan sehingga pengembangannya pun menjadi sulit.
Untuk satu batang bambu dengan panjang sekitar 4 m yang dibeli dengan harga Rp 7.500 dapat diproduksi lebih kurang 30 tambir. Pembuatan 30 tambir tersebut dapat diselesaikan selama 2 hari oleh dua orang pekerja. Jika harga jual satu buah tambir Rp 2.700 dan biaya produksi diperkirakan Rp 1.000 per tambir, pendapatan perajin per tambir sebesar Rp 1.700.
Dengan demikian, dalam waktu satu bulan perajin bambu bisa memperoleh pendapatan dari usahanya tersebut sebesar Rp 765.000. Bila home industry ini mempekerjakan lebih dari 2 orang tenaga kerja, dapat diperkirakan bahwa usaha ini mampu menghidupi seluruh anggota keluarga.
http://bisniskeuangan.kompas.com/
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
0 Response to "Pemasaran Kendala Utama Para Perajin Bambu"
Posting Komentar