Waw… Tiga kata yang buat saya agak sulit nih hehe. Lagian ada apa sebenarnya dengan yang namanya undangan pernikahan?
Anda sudah menikah atau blum? Waktu menikah dulu pakai resepsi dan lain-lain ngga? Selamat kalau sudah dan kalau memang iya ya.. Turut senang tentunya Tapi kalau saya sendiri, sekalipun sudah menikah, dulu ga pakai segala macam yang namanya resepsi hehehe.
Memang, pernikahan saya yang sederhana adalah keinginan pribadi, karena kan memang buat irit budget, dan masalah dengan keluarga yang belum beres. Tapi udah rada “kebelet” bwahaaha apaan juga sih? :p Jadi ya jalankan saja seadanya. Tanpa pesta apa-apa. Yang penting sah.
Makanya agak bingung dan susah bantu waktu salah satu teman dekat saya, sisa-sisa dari sedikit teman kuliah yang belum menikah dan masih single, tapi sudah merencanakan sebuah pernikahan, meminta buat bikinkan contoh undangan pernikahan. Dia emang ga tau ya saya dulu juga ga pake undangan segala macem? Rada herman deh…
Tapi kalau diliat-liat, jaman sekarang orang sudah jarang ya yang membuat undangan pernikahan yang cetak. Thanks to Facebook, orang jadi lebih mudah buat bikin invitation dan mengundang orang di event invitation yang gampang banget dibikin. Bisa memasukkan foto pula! Jadi bisa dipajang deh tuh yang namanya foto prewedding hehee. Sayang banget kan kalo udah bayar mahal yang umumnya banget sebelum menikah dan menghabiskan beberapa persen dari budget pernikahan, tapi akhirnya ga diliat sama orang hahaa.
Sayang memang, sentuhan personalnya jadi hilang. Dan tanpa undangan, ya kaya saya ini, ga ada yang dateng udah pasti *da emang ga ngundang hehe* Juga ga ada yang bisa disimpan dimasukkan ke dalam album pernikahan lho.. Jadi ada yang berasa kurang aja.. Dan kalau dipikir, memang, umumnya undangan pernikahan yang dikirim oleh orang ke saya biasanya akan berakhir di tempat sampah kalau yang biasa saja *aduh map yang pernah ngasih undangan :D * tapi ada beberapa undangan pernikahan yang begitu bermakna, dan bermanfaat karena bentuknya kaya tempat pensil, yang sampai skarang saya masih simpan.
Balik lagi ke contoh undangan pernikahan dan kalimat yang baik buat digunakan. Hm.. Sederhana sih yah.. Kalau Muslim biasanya pasti menambahkan ayat dari Al-Quran. Ada beberapa ayat yang kadang dicantumkan di undangan pernikahan, tapi rasanya ayat yang jadi favorit:
“Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram bersamanya. Dan Dia (juga) telah menjadikan diantaramu (suami, istri) rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”. (Ar-Ruum : 21).
Maka saya bilang ke teman saya,s ilakan pakai ayat itu kalau mau. Tapi hindarilah buat menuliskan “dengan segala hormat, tidak menerima hadiah berupa bunga dan barang”. That’s honest, yes, and pathetic. IMHO :p Trus suka ga sih nulis gelar kesarjanaan di undangan? Padahal buat apa ya? Ah… Itu juga mending dihindari, I said to her. Turut mengundang? Kecuali Presiden, atau artes yang beken banget, kenapa juga musti dicantumin? APalagi kalo yang turut diundang adalah ternyata sodara jauh darimana atau ketua RT ato apalah yang orang ga kenal. Ngabis-abisin karakter hehehe.
Aduh bawel, banyak omong banget sih nyonyaaah.. kaya yang pernah aja bikin undangan pernikahan hahaha.
sumber:natazya.wordpress.com
0 Response to "Tips Membuat Konsep Undangan Pernikahan"
Posting Komentar