Sengaja saya memilih open class untuk belajar berdansa karena niatan saya untuk bersosialisasi dan alasan utama saya tidak memiliki pasangan untuk mengambil private lesson. Keputusan ini dibuat daripada saya hanya berkutat di sepeda statis dalam sebuah gym sambil menonton TV cable. Dan tidaklah mudah membuang sifat individual yang sudah melekat pada diri saya.
Sebelum membicarakan orang lain ternyata tidaklah mudah menyesuaikan diri dengan pasangan di kelas dansa, butuh keseimbangan dan keharmonisan dalam melakukan gerakan. Saya lebih mudah menjalankan gerakan dansa mengikuti musik dan melangkah sendiri tanpa salah dan ketika saya mempraktekkan dengan pasangan dansa, selalu saja ada kesalahan yang saya lakukan sehingga saya dapat julukan Miss Virtual Reality…., dan diagnosis teman – teman saya di kelas dansa karena saya terlalu lama berimajinasi.
Lain ceritanya jika yang berdansa wanita lajang pimpinan sebuah lembaga institusi, ketika berdansa dengan guru dansa yang seharusnya me-lead gerakan di lantai dansa justru kebalikan, sebagai perempuan dia lebih suka me-lead pasangan pria sehingga dia lebih dapat berdansa dengan pria yang bisa dikendalikannya……
Ada seorang teman yang selalu mengeluh tidak punya kualitas kehidupan yang baik, meskipun secara financial kehidupannya lebih dari cukup sehingga dia tertarik menyuruh sang istri untuk masuk dalam komunitas dansa kami. Dan di lantai dansa gerakan sang istri yang dingin (bagi guru dansa kami, soul seseorang di lantai dansa bisa dirasakan oleh pasangannya) namun begitu ada pasangan pria yang menarik yang ditemuiin di kelas dansa mata sang istri selalu berbinar- binar, dan tanpa sengaja sang guru dansa saya yang jago menganalisa kepribadian seseorang itu selalu membuat formasi untuk memasangkan sang istri itu dengan seorang pria tampan sehingga dia merasa hidupnya jauh lebih berwarna…Alamak…..!!!
Dan dari sang istri yang marah – marah ketika suaminya menyuruh untuk ikut kelas dansa, saat ini dia adalah murid dansa yang paling rajin di komunitas kami meskipun dia tetap dingin jika tidak berdansa dengan pasangan dansa pilihannya itu.
Untuk seorang kaum pria yang hobinya mengkritik gerakan pasangan wanitanya di lantai dansa akibat kesalahan yang diperbuatnya, semakin jelaslah bahwa ini termasuk pria yang selalu mencari kambing hitam. Tugas seorang pria di dalam lantai dansa yang mempengaruhi jalannya gerakan dansa bukan karena wanitanya.
Dalam kehidupan nyata, di kelas Standard Waltz saya belajar banyak bagaimana menstimulasi mental, harmonisasi gerakan dengan pasangan dansa serta bertemu dengan teman – teman baru. Dan yang terpenting di social dance, dansa adalah seni untuk berinteraksi dengan berbagai kepribadian orang yang beraneka ragam di bumi ini.Firsa Hanita
wikimu.com
Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis 88DB.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Kelas Dansa dan Mengenal Kepribadian"
Posting Komentar