Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan pasar, Selasa (20/4) pagi, menguat. IHSG naik 0,68 persen atau 18,4 poin menjadi 2.859,544 poin. Sementara indeks LQ-45 bertambah 3,997 poin menjadi 553,607 poin.
Menurut analis PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan, faktor utama yang mendorong IHSG menguat karena pelaku pasar membeli saham industri pertambangan. Di antaranya Indyka Energi sebanyak 13,12 juta unit senilai Rp 40,14 miliar pada kurs akhir Rp 4.900 atau naik Rp 75 per saham di industri pertambangan.
Selain itu, pelaku pasar juga membeli saham Astra, Indo Tambang Mega, Auto, serta Astra Agro Lestari. Saham-saham tersebut nilainya menguat. "Kami optimis indeks pada sore nanti akan kembali menguat hingga mencapai angka 2.900 poin," kata Krisna.
Faktor positif lain dapat memicu IHSG naik adalah aliran dana asing yang terus meningkat. "Melihat aliran dana asing yang meningkat, indeks seharusnya sudah bisa meliwati angka 2.900, poin bahkan mendekati 3.000 poin, ucap Krisna.
Pelaku asing, tambah Krisna, kini terus melakukan investasi di pasar domestik karena peluang pasar di dalam negeri masih menjanjikan. Bahkan, Indonesia ke depan masih memberikan pendapatan yang lebih tinggi karena pertumbuhan ekonominya terus membaik dan diperkirakan bisa mencapai di atas enam persen. "Karena itu, faktor positif dari luar yang masih terjadi juga harus dimanfaatkan pasar domestik agar indeks bisa mencapai angka 3.000 poin, kata Krisna.(BOG/Ant)
liputan6.com
0 Response to "Industri Pertambangan Naikkan IHSG"
Posting Komentar