Bisa dibilang, fitur anak kunci yang terintegrasi dengan immobilizer, saat ini adalah yang teraman. Setidaknya untuk di dalam negeri. Karena itu, aplikasi sistem kunci pintar ini, mulai banyak diaplikasikan ke mobil-mobil kelas menengah dan bawah, yang notabene paling banyak jadi incaran tindak kejahatan pencurian di sini.
“Sistemnya pengamannya sendiri ada 3, pertama dari gerigi besi kuncinya, alarm dan modul immobilizer-nya,” ujar Raymond Lie, spesialis immobilizer dari toko kunci Komandan Key, seraya bilang kunci model ini terintegrasi pula dengan ECU mobil.
Sistem Immobilizer Keys menggunakan sepasang chip komputer yang terletak pada kunci, yang mensinkronisasikan kode-kode password ke ECU mobil, via sensor transponder yang ada di sekitar selonsong (lubang kunci), untuk selanjutnya menyalakan mesin mobil.
Artinya, mobil hanya dapat dihidupkan, apabila kode elektronik pada chip dalam kunci mobil cocok dengan kode elektronik dalam ECU mobil. “Kalo enggak sama kodenya, ECU enggak bakalan kasih bensin ke mesin,” kata Raymond lagi.
Namun meskipun terbilang aman, tapi ada saja permasalahan krusial yang akan dihadapi pemilik kunci, terutama jika kunci tersebut hilang dan tak ada serapnya. “Mau enggak mau harus ganti semua hardware yang berhubungan sama sistem kunci itu,” panjang warga Mangga Besar, Jakarta Barat, itu.
Sekadar gambaran, selain mengganti dengan anak kunci dan selongsong kunci di kolom setir, pemilik juga harus mengganti ECU mobil dengan yang baru. Fungsinya agar semua sistem bisa di-reprogram, dan kunci yang lama sudah tak bisa lagi digunakan ke mobil bersangkutan.
“Kalo di ATPM, untuk urusan kayak begini, paling enggak harus keluar duit sekitar Rp 15-20 jutaan tergantung mobilnya,” sebutnya lagi.
Tapi usah khawatir! Sebab problematika krusial itu kini bisa diselesaikan dengan jalan yang lebih mudah dan murah.
“Cukup modifikasi selongsong-selongsongnya (di kolom setir dan pintu-pintu, Red) terus bikin kunci baru,” terang Raymond, sambil menambahkan hal ini juga mensyaratkan reprogram untuk sistem di ECU karena chip immobilizer-nya baru, dan bisa dikerjakan dalam waktu yang singkat. Untuk paket ini, Raymond memberikan harga pasaran di rentang Rp 1-2 juta tergantung mobil.
Selain itu, Raymond juga menyarankan pembuatan kunci cadangan immobilizer buat yang tak ada serapnya. Untuk yang ini, “Tinggal samain data yang ada di kunci ke ECU,” ucap Raymond yang sekolah khusus immobilizer selama 6 bulan.
Tapi sedikit catatan, penggandaan kunci ini mesti disyaratkan menyertakan BPKB dan STNK, untuk menghindari kesalahpahaman. Dan rentang harganya Rp 1,3 sampai 3 jutaan tergantung jenis mobil.
Lantas karena Immobilizer Keys biasanya terdapat casing yang berfungsi untuk menempatkan chip dan alarm, maka akan rentang pecah jika jatuh atau tertindih. Untuk masalah seperti ini, silakan mengganti casing-nya saja dengan menyiapkan dana Rp 450 ribu.
otomotifnet.com
1 Response to "Bagaimana Jika Immobilizer Keys/Dulikat Kunci Hilang?"
artikel yang bagus, tidak hanya memuat kelebihan suatu produk. Artikel ini membuat orang berpikir untuk memasang produk ini, krn biaya yg harus dikluarkan lumayan besar apabila sistemnya mengalami krusakan. Thx!
Posting Komentar